KSB, MataramNews – Irwansyah, (25) Warga Desa Sekongkang Atas menjadi korban penembakan oleh Brimob pada aksi unjuk rasa yang dilakukan di Kilo Meter 8 akses road (jalan tambang) Batu Hijau milik PT.Newmont Nusa Tenggara (PTNNT), Jum’at (9/9/2011) Akibat tembakan itu, korban harus dilarikan ke Puskesmas Sekongkang dengan menggunakan ambulan yang sudah tersedia disekitar lokasi aksi.
Informasi yang berhasil dihimpun MataramNews dilokasi kejadian, penembakan oleh Brimob terjadi pada pukul 20.37 Wib, (jam 8 malam red) korban tertembak pada saat berada dalam selokan disamping jalan tambang. Korban bersama kawannya berusaha menguasai kembali jalan tambang yang dijaga ketat Brimob.
“Saya lihat jelas peluru itu menyala dan kena kaki dia, terus dia teriak “saya kena tembak” kami langsung melarikan dia kedalam kampung dan naikan ke mobil ambulance,” terang salah satu warga saat ditemu MataramNews di Puskesmas Sekongkang.
“Saya lihat jelas peluru itu menyala dan kena kaki dia, terus dia teriak “saya kena tembak” kami langsung melarikan dia kedalam kampung dan naikan ke mobil ambulance,” terang salah satu warga saat ditemu MataramNews di Puskesmas Sekongkang.
Pengakuan warga yang minta namanya tidak ditulis itu, warga yang melakukan aksi demo sempat menguasai lokasi penjagaan Brimob yang ada di Kilo Meter 8 PTNNT, bahkan warga sempat membakar dua unit mesin genset lampu penerengan dilokasi itu. “dua mesin sudah dibakar dan dibuang ke dalam jalan tambang,” kilahnya.
Dia mengaku, tembakan dilakukan Brimob akibat warga melakukan pembakaran ban di permukaan pipa konsentrat milik perusahaan. Bahkan, terjadi kebocoran pada pipa konsentrat akibat tembakan Brimob, “pipa bocor karena terkena peluru Brimob, memang kami bakar pipa tapi hanya bagian luar saja yang terbakar,” imbuhnya.
Situasi di Puskesmas Sekongkang sedikit memanas, sejumlah warga dan keluarga korban memenuhi Puskesmas. Sejumlah warga menilai tindakan repseif aparat kepolisian sudah melanggar Hak Asasi Manusi (HAM), “kenapa warga kami harus ditembak seperti ini, lantas siapa yang akan bertanggung jawab dengan kondisi ini,” kata Mahmud, salah satu warga Kecamatan Sekongkang.
Menurut Mahmud, manageman PTNNT dan pemerintah terkesan lepas tangan dengan kondisi yang terjadi di Kecamatan Sekongkang. Korban berjatuhan, dan tidak ada yang peduli dengan nasib rakyat. Harusnya manageman dan pemerintah mengambil sikap dengan kondisi yang semakin memanas di wilayah Sekongkang.
“Kami sebagai warga menjadi bingung, siapa yang harus dipercaya dan didengar dalam kondisi ini. Palagi sudah jatuh korban seperti ini,” jelasnya sambil menunjuk kearah ruangan puskesmas tempat korban ditangani.
Sedangkan, kapolres KSB, AKBP.Hadi Gunawan, SH, yang coba dihubungi MataramNews belum bisa dimintai keterangan. Karena telepon seluler milik petinggi polisi di KSB itu dalam kondisi tidak aktif.
Sumber : mataramnews.com
1 komentar:
sory telat mampir sob...banyak kegiaatan off kemaren
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung dan memberikan komentar. Jangan lupa untuk berkunjung kembali ke blog ini.