Sedikitnya 450 ribu siswa dari 3,7 juta siswa yang lulus dari jenjang SMP putus sekolah karena kurang gizi. Dari jumlah itu, satu dari enam siswa mengalami kekurangan gizi akut dan satu dari tiga siswa mengalami kekurangan gizi kronis.
Kekurangan gizi akut dan kronis itulah yang menyebabkan siswa sulit berkonsentrasi dan sering sakit, sehingga sering absen dari sekolah dan tidak melanjutkan ke jenjang pendidikan selanjutnya.
Hal itu dikemukakan Wakil Menteri Pendidikan Nasional Fasli Jalal saat penandatanganan kerja sama program Sekolah Sehat Sosro antara Kementerian Pendidikan Nasional dan PT Sinar Sosro, Kamis (22/9/2011) di Jakarta.
"Untuk menekan angka putus sekolah itu kita memberikan beasiswa bagi siswa miskin agar uang itu bisa digunakan untuk membeli makanan yang bergizi," kata Fasli.
Fasli juga mengingatkan agar masyarakat memerhatikan jajanan yang dikonsumsi siswa di sekolah karena sebagian besar jajanan yang dikonsumsi tidak memenuhi persyaratan kesehatan.
Sumber : kompas.com
Sumber : kompas.com
1 komentar:
Sungguh tragis keadaan bangsa Indonesia, pemerintah telah menempatkan kehidupan rakyatnya sendiri dalam keadaan yang sangat hina. Tidak hanya putus sekolah karena semakin mahalnya biaya pendidikan, tetapi juga karena gizi buruk. Padahal Indonesia merupakan negeri yang subur dan kaya raya, tapi sebagian besar rakyatnya hidup dalam keterpurukan.
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung dan memberikan komentar. Jangan lupa untuk berkunjung kembali ke blog ini.